Selasa, 16 September 2014

Contoh Karya Tulis

Diposting oleh Unknown di 09.12
PENGARUH PELAYANAN TEMPAT BERIBADAH DI SEKITAR CANDI TERHADAP DAYA TARIK WISATAWAN CANDI BOROBUDUR

Karya Tulis
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Pengambilan Ijazah
Tahun Pelajaran 2013-2014

OLEH :

NUHA HANIFAH
NISN 9964158226/10952
XII IPA 2







KEMENTERIAN AGAMA RI
MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 MODEL BANDAR LAMPUNG
2013-2014

ABSTRAK

Dalam karya tulis ini saya akan membahas mengenai pengaruh pelayanan tempat beribadah di sekitar candi terhadap daya tarik wisatawan Candi Borobudur. Mulai dari pengertian pelayanan hingga bagaimana pelayanan tempat beribadah yang baik di tempat wisata terutama di sekitar Candi Borobudur. Dari dulu hingga sekarang Candi Borobudur semakin banyak dikunjungi wisatawan asing maupun lokal. Oleh karena itu sarana dan prasarana serta pelayanan yang baik bagi wisatawan harus terus dikembangkan terutama pelayanan tempat beribadah. Tempat beribadah berperan penting dalam beribadah di lokasi wisata Candi Borobudur. Tempat beribadah yang mudah dicari dan pelayanan yang baik tentu akan menambah kenyamanan wisatawan. Tidak menutup kemungkinan bagi wisatawan untuk beribadah saat sedang berkunjung ke tempat wisata Candi Borobudur. Pelayanan tempat beribadah tersebut juga berpengaruh terhadap daya tarik wisatawan. Pelayanan tempat beribadah yang baik akan menambah daya tarik wisatawan terhadap Candi Borobudur bahkan tempat wisata lainnya. Oleh karena itu pelayanan tempat beribadah yang baik tentu harus diperhatikan oleh pengelola tempat wisata agar wisatawan merasa nyaman berkunjung ke tempat wisata tersebut.


ii


HALAMAN PENGESAHAN

Judul               :  PENGARUH PELAYANAN TEMPAT BERIBADAH DI
                           SEKITAR CANDI TERHADAP DAYA TARIK WISATAWAN
                           CANDI BOROBUDUR
Nama               : Nuha Hanifah
NISN              : 9964158226/10952
Kelas               : XII IPA 2
Telah diperiksa dan disetujui sebagai penelitian asli dan bukan jiplakan baik sebagaian atau seluruhya oleh pembimbing yang telah ditentukan.
Menyetujui,
Pembimbing


Drs. Madiyo
NIP 19670208 199703 1002

Kepala Madrasah


Antoni Iswantoro, M.Ed
NIP 19740617 199803 1001

iii
MOTTO

Aku tidak takut pada luka dan sakit. Apa yang terjadi ku takkan gentar. Pergi untuk mencari impian milikku. Meskipun ada yang menghalangi untuk sampai ke tujuan.
Setiap terluka jadi makin dewasa. Air mata mengalir dada terasa sakit.
Meski begitu ku tetap takkan menyerah.
Ayo jadi kelinci yang pertama~
Be confident in everything and become the First Rabbit!
Usaha keras itu tak akan mengkhianati












iv
PERSEMBAHAN

Tanpa dukungan kalian semua, karya ini tak akan menjadi seperti ini. Untuk itu karya tulis ini saya persembahkan dan mengucapkan terima kasih kepada :
1.      Allah SWT yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan hingga saya dapat menyelesaikan karya tulis ini dengan baik.
2.      Orang tua, yang selalu berdoa dan memberi dukungan moral dan materi hingga saya menjadi seperti sekarang ini.
3.      Kepala MAN 1 Model Bandar Lampung, yang telah memberikan apresiasi kepada karya tulis ini.
4.      Ibu Emma Hermawati, S.Si ,  selaku wali kelas dan orang tua kami yang tak henti-hentinya memberi semangat.
5.      Bapak Drs. Madiyo, pembimbing karya tulis ini hingga dapat saya ajukan menjadi salah satu syarat pengambilan ijazah.
6.      Teman-teman yang telah membantu kelancaran dalam meyelesaikan karya tulis ini.
7.      Teman-teman RolePlayer Film, yang selalu memberi semangat dan hiburan.
8.      Sahabat dan teman-teman SUCID, yang akan selalu saya kenang.




v
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya mengucapkan kehadirat Allah SWT, karena dengan pertolongan-Nya saya dapat menyelesaiakan karya tulis yang berjudul ‘PENGARUH PELAYANAN TEMPAT BERIBADAH DI SEKITAR CANDI TERHADAP DAYA TARIK WISATAWAN CANDI BOROBUDUR’ Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang saya alami dalam proses pengerjaannya, tetapi saya berhasil menyelesaikannya dengan baik.
Tak lupa saya mengucapkan terimakasih kepada guru pembimbing yang telah membantu saya dalam mengerjakan karya tulis ini.saya juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang juga sudah memberi partisipasi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan karya tulis ini.
Tentunya ada hal-hal yang ingin saya berikan kepada para siswa dari hasil karya tulis ini. Karena itu saya berharap semoga karya tulis ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita bersama.
Semoga karya tulis yang saya buat ini dapat membuat kita mencapai kehidupan yang lebih baik lagi.
 Penulis,


vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………………………………………………….…………… i
ABSTRAK ……………………………………………………………….………... ii
LEMBAR PENGESAHAN ………………………………………………………. iii
MOTTO ……………………………………………………………...…………… iv
PERSEMBAHAN …………………………………………………………….…… v
KATA PENGANTAR ……………………………………………………….……. vi
DAFTAR ISI ……………………………………………………...……………… vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang …..…………………………………………………….…… 1
1.2  Rumusan Masalah …………………………………………………….……. 2
1.3  Tujuan Penelitian …………………………………………………….….…. 2
1.4  Manfaat Penelitian …………………………………….…………………… 2
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Pelayanan…………………..……………………………….... 3
2.2 Tujuan dan Manfaat Pelayanan ………….……………………...……….… 4
2.3 Pengertian Tempat Beribadah………………….…...……………………… 5
2.4 Pelayanan Tempat Beribadah……………………...….……...………….  5
2.5 Pengertian Candi Borobudur………….……………………………………. 5
2.6 Lingkungan Sekitar Candi Borobudur……………………………………..…. 6
2.7 Pengertian Daya Tarik………….………………………………..…….……. 6
2.8 Daya Tarik Wisata………….……………………………………..…………. 6
2.9 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Daya Tarik Wisatawan ………………  5
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penulisan ……………………………………………………..…… 9
3.2 Metode Pengumpulan Data …………………………………………………. 10
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Temuan ……………………………………………………………………... 11
4.2 Pembahasan ...………………………………………………………………… 11
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan ……...………………………………………………….…………… 14
5.2 Saran ……...…………………………….…………………………………….. 14
DAFTAR PUSTAKA ……….………………………………...……………….....…… 15
LAMPIRAN ………………….……………………………………………..………….. 16






vii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang penduduknya saling toleran dalam menghargai agama satu sama lain. Banyak tempat ibadah yang didirikan dimana-mana, seperti halnya di tempat wisata. Tempat beribadah dibangun dengan sarana dan prasarana yang layak serta akses mudah bagi wisatawan di tempat wisata.
Candi Borobudur adalah salah satu tempat wisata yang banyak dikunjungi wisatawan lokal maupun nonlokal. Tempat wisata ini juga banyak dijadikan studi penelitian bagi kalangan pelajar ataupun mahasiswa. Fasilitas umum seperti tempat beribadah juga menjadi pertimbangan layak atau tidaknya tempat wisata itu untuk dikunjungi.
Maka dari itu peran tempat beribadah berperan penting dalam beribadah di lokasi wisata Candi Borobudur. Tempat beribadah yang mudah dicari serta pelayanan yang baik akan mempengaruhi kenyamanan wisatawan.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis menganggap penting untuk mengungkap pelayanan tempat beribadah melalui PENGARUH PELAYANAN TEMPAT BERIBADAH DI SEKITAR CANDI TERHADAP DAYA TARIK WISATAWAN CANDI BOROBUDUR.


1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1.2.1 Bagaimana pelayanan tempat beribadah di sekitar tempat wisata Candi Borobudur?
1.2.2 Adakah pengaruh pelayanan tempat beribadah terhadap daya tarik wisatawan Candi Borobudur?
1.2.3 Bagaimana pelayanan tempat beribadah yang baik di kawasan wisata?

1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Mengetahui pengaruh pelayanan tempat beribadah terhadap daya tarik wisatawan Candi Borobudur.
1.3.2 Mengetahui pelayanan tempat beribadah yang baik di kawasan wisata.

1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Dapat mengetahui pengaruh pelayanan tempat beribadah terhadap daya tarik wisatawan Candi Borobudur.
1.4.2 Dapat mengetahui pelayanan tempat beribadah yang baik di kawasan wisata.




BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Pelayanan
            Secara etimologis, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Dahlan, dkk., 1995:646) menyatakan pelayanan ialah “usaha melayani kebutuhan orang lain”. Pelayanan pada dasarnya adalah kegiatan yang ditawarkan kepada konsumen atau pelanggan yang dilayani, yang bersifat tidak berwujud dan tidak dapat dimiliki. Sejalan dengan hal tersebut, Normann (1991:14) menyatakan karakteristik pelayanan sebagai berikut:
2.1.1        Pelayanan bersifat tidak dapat diraba, pelayanan sangat berlawanan sifatnya dengan barang jadi.
2.1.2        Pelayanan pada kenyataannya terdiri dari tindakan nyata dan merupakan pengaruh yang bersifat tindakan sosial.
2.1.3        Kegiatan produksi dan konsumsi dalam pelayanan tidak dapat dipisahkan secara nyata, karena pada umumnya terjadi dalam waktu dan tempat bersamaan.
Karakteristik tersebut dapat menjadi dasar pemberian pelayanan terbaik. Pengertian lebih luas disampaikan Daviddow dan Uttal (Sutopo dan Suryanto, 2003:9) bahwa pelayanan merupakan usaha apa saja yang mempertinggi kepuasan pelanggan. Pelayanan publik yang dimaksud dalam Keputusan Menpan Nomor 63 Tahun 2003 (Menpan, 2003:2) adalah “segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.” Sejalan dengan Rancangan Undang Undang Pelayanan Publik (Republik Indonesia, 2007:2) memaknai bahwa “pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar sesuai dengan hak-hak sipil setiap warga negara dan penduduk atas suatu barang, jasa, dan atau pelayanan administrasi yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.”
            Ada tiga fungsi pelayanan umum (publik) yang dilakukan pemerintah yaitu environmental service, development servicedan protective service. Pelayanan oleh pemerintah juga dibedakan berdasarkan siapa yang menikmati atau menerima dampak layanan baik individu maupun kelompok. Konsep barang layanan pada dasarnya terdiri dari barang layanan privat (private goods) dan barang layanan kolektif (public goods).
      2.2 Tujuan dan Manfaat Pelayanan
            Tujuan pelayanan prima adalah memberikan pelayanan yang dapat memenuhi dan memuaskan pelanggan atau masyarakat serta memberikan fokus pelayanan kepada pelanggan. Pelayanan prima dalam sektor publik didasarkan pada aksioma bahwa “pelayanan adalah pemberdayaan”. Pelayanan pada sektor bisnis berorientasi profit, sedangkan pelayanan prima pada sektor publik bertujuan memenuhi kebutuhan masyarakat secara sangat baik atau terbaik.
             Pelayanan prima akan bermanfaat bagi upaya peningkatan kualitas pelayanan pemerintah kepada masyarakat sebagai pelanggan dan sebagai acuan pengembangan penyusunan standar pelayanan. Penyedia layanan, pelanggan atau stakeholder dalam kegiatan pelayanan akan memiliki acuan tentang bentuk, alasan, waktu, tempat dan proses pelayanan yang seharusnya.
2.3 Pengertian Tempat Beribadah
Tempat ibadah, rumah ibadah, tempat peribadatan adalah sebuah tempat yang digunakan oleh umat beragama untuk beribadah menurut ajaran agama mereka masing-masing.

2.4 Pelayanan Tempat Beribadah
             Wisatawan merasa nyaman dan betah berkunjung, lantaran  pelayanan yang maksimal. Kenyamanan itu  juga bisa diterapkan di setiap tempat beribadah, agar jamaah yang datang baik itu warga lokal maupun wisatawan bisa betah berada di tempat ibadah itu.
2.5 Pengertian Candi Borobudur
      Borobudur adalah sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur, MagelangJawa TengahIndonesia. Lokasi candi adalah kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang, 86 km di sebelah barat Surakarta, dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta. Candi berbentuk stupa ini didirikan oleh para penganut  agama Buddha Mahayanasekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan  wangsa Syailendra. Borobudur adalah candi atau kuil Buddha terbesar di dunia,  sekaligus salah satu monumen Buddha terbesar di dunia.
2.6 Lingkungan Sekitar Candi Borobudur
Masyarakat yang berada di sekitar candi borobudur termasuk masyarakat madya, karena masih dihormati nya adat-istiadat tetapi mulai terbuka dengan pengaruh luar seperti bila ada pengunjung yang memakai celana pendek maka di haruskan memakai kain batik untuk menutupinya.
      Kegiatan ekonomi dilakukan atas dasar uang, semua proses kegiatan ekonomi yang berada di lingkungan Candi Borobudur dilakukan atas dasar untuk memeperoleh uang agar mampu menutupi kebutuhan hidupnya seperti penjual-penjual souvenir, pakaian, makanan, dan lain-lain. Kebanyakan di belakang rumah-rumah penduduk di sekitar Candi Borobudur terdapat beberapa fasilitas umum seperti mushola dan toilet.
2.7 Pengertian Daya Tarik
            Daya tarik adalah kemampuan menarik (memikat) perhatian yang tidak atau belum dikembangankan merupakan sumber daya potensial dan belum dapat disebut daya tarik wisata, sampai adanya suatu jenis pengembangan tertentu. Objek dan daya tarik wisata merupakan dasar bagi kepariwisataan. Tanpa adanya daya tarik di suatu daerah atau tempat tertentu kepariwisataan sulit untuk dikembangkan.
2.8 Daya Tarik Wisata
            Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 tahun 2009, Daya Tarik Wisata dijelaskan sebagai segala sesuatu yang memiliki keunikan, kemudahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau kunjungan wisatawan.
Nyoman S. Pendit dalam bukunya “ Ilmu Pariwisata” tahun 1994 mendefiniskan daya tarik wisata sebagai segala sesuatu yang menarik dan bernilai untuk dikunjungi dan dilihat.
Dari beberapa pengertian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang mempunyai daya tarik, keunikan dan nilai yang tinggi, yang menjadi tujuan wisatawan datang ke suatu daerah tertentu.
2.9 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Daya Tarik Wisatawan
Dengan menggunakan teknik analisis faktor maka dapatlah di identifikasikan 8 (delapan) faktor daya tarik bagi wisatawan untuk datang berkunjung ke suatu daerah tempat wisata, yakni :
2.9.1 Harga-harga produk wisata yang wajar,
2.9.2 Budaya dalam berbagai bentuk manifestasinya,
2.9.3 Pantai dengan segala daya tariknya,
2.9.4 Kenyamanan berwisata,
2.9.5 Kesempatan luas untuk relaksasi,
2.9.6 Citra(image) atau nama besar ,
2.9.7 Keindahan alam,
2.9.8 Keramahan penduduk setempat.
Berdasarkan hal-hal tersebut, disarankan agar dalam perencanaan pengembangan pariwisata daerah maka kedelapan faktor daya tarik tersebut dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan. Dengan demikian, diharapkan rencana pengembangan pariwisata daerah yang disusun dapat merespons lebih efektif peningkatan tuntutan wisatawan dan persaingan di antara berbagai daerah tempat wisata.



BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penulisan
Metode berasal dari kata metha dan hodos.Metha artinya melalui atau melewati, hodos berarti cara atau jalan. Jadi metode adalah suatu jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai tujuan tertentu (Ngatmini, 2010:94).
Suatu penelitian identik dengan penyelidikan, yang merupakan penyaluran hasrat ingin tahu manusia dalam taraf keilmuan. Metode dalam suatu penelitian sebagaimana lazimnya merupakan cara yang dipergunakan oleh peneliti dalam upaya untuk memperoleh jawaban dari apa yang sedang diselidikinya.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa metode penelitian adalah suatu ilmu tentang metode-metode ilmiah sebagai cara kerja yang digunakan dalam kegiatan penelitian untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu peristiwa atau pengetahuan.
Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan dengan tidak mengutamakan pada angka-angka, tetapi mengutamakan kedalaman penghayatan terhadap interaksi antar konsep yang sedang dikaji secara empiris (Semi, 1993:23). Terurai ke dalam bentuk kata-kata, bukan bentuk angka, dan lebih mengutamakan proses dibanding hasil, karena karya sastra merupakan fenomena yang memerlukan penafsiran.

3.2 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada dasarnya merupakan suatu kegiatan operasional agar tindakannya masuk ke dalam pengertian penelitian yang sebenarnya (Subagyo, 2006:37).Untuk mengumpulkan data diperlukan suatu teknik penelitian yang akurat karena hasilnya sangat menentukan mutu dan penelitian. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah:
3.2.1 Metode Tinjauan Pustaka
Metode tinjauan pustaka merupakan metode dimana penulis membaca dan menganalisis beberapa buku pendukung untuk mengumpulkan data-data yang otentik. Dalam karya ini penulis menggunakan metode tinjauan pustaka yang dilakukan dengan beberapa buku. Penulis menggunakan buku-buku untuk mengetahui teori-teori yang terkait dengan hal yang akan di bahas.







BAB IV
TEMUAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Temuan
Saat penulis membaca dan menganalisis beberapa buku yang berkaitan dengan pengaruh pelayanan tempat beribadah di sekitar candi terhadap daya tarik wisatawan, penulis menemukan hal yang cukup signifikan. Pengelola tempat wisata Candi Borobudur kurang memperhatikan pelayanan tempat beribadah di sekitar Candi Borobudur. Beberapa tempat beribadah seperti mushola yang berada di lingkungan sekitar candi yang sangat memprihatinkan dan sangat sulit ditemukan. Belum lagi tempat beribadah yang lain yang sulit ditemukan di lingkungan sekitar candi. Hal ini tentu dapat mempengaruhi kenyamanan wisatawan yang akan berdampak pada daya tarik wisatawan tersebut.
4.2 Pembahasan
Dari temuan yang penulis temukan saat melakukan analisa, penulis mengetahui bahwa pelayanan tempat beribadah di sekitar candi dapat mempengaruhi daya tarik wisatawan Candi Borobudur. Tempat beribadah yang mudah dicari dan pelayanan yang baik tentu akan menambah kenyamanan wisatawan. Tidak menutup kemungkinan bagi wisatawan untuk beribadah saat sedang berkunjung ke tempat wisata Candi Borobudur. Wisatawan merasa nyaman dan betah berkunjung, lantaran  pelayanan yang maksimal. Kenyamanan itu  juga bisa diterapkan di setiap tempat beribadah, agar jamaah yang datang baik itu warga lokal maupun wisatawan bisa betah berada di tempat ibadah itu. Namun nyatanya pengelola tempat wisata Candi Borobudur kurang memperhatikan hal tersebut. Tempat beribadah yang berada di lingkungan sekitar kawasan candi sangat memprihatinkan. Lokasinya yang tidak strategis, tempatnya yang sempit dan terpencil sangat mempengaruhi kenyamanan wisatawan. Salah satunya mushola yang merupakan tempat beribadah umat Islam. Memang banyak ditemukan mushola di kawasan sekitar Candi Borobudur. Namun tempatnya sangat sulit dijangkau dan banyak yang berada di belakang rumah-rumah penduduk yang berjualan di sekitar candi. Itupun sangat sempit dan memprihatinkan. Belum lagi jika wisatawan yang berkunjung pada hari minggu dan harus beribadah pada saat itu juga namun sulit menemukan rumah ibadah tersebut.
Hal seperti itulah yang sering dilupakan pengelola tempat wisata terutama tempat wisata Candi Borobudur. Memang disediakan mushola di dalam kawasan Candi Borobudur, namun adakalanya jika pada saat akan beribadah wisatawan sedang tidak berada di dalam kawasan candi atau telah selesai berkunjung. Pada saat itulah tempat beribadah yang berada di sekitar Candi Borobudur diperlukan. Tentunya pelayanannya perlu diperhatikan agar kenyamanan wisatawan tetap terjaga. Seharusnya tempat beribadah di lingkungan sekitar candi juga banyak disediakan oleh pengelola tempat wisata Candi Borobudur. Tentunya dengan pelayanan yang baik pula. Apabila telah tersedia, ada baiknya tempat beribadah tersebut diberikan pelayanan yang lebih baik.
Pelayanan tempat beribadah yang baik di kawasan wisata salah satunya dengan memperhatikan kelayakan tempat beribadah tersebut. Seperti letak atau lokasi yang mudah dijangkau dan strategis, pelayanan jemaah yang baik, serta tempat yang bersih dan nyaman. Hal-hal tersebut akan membuat wisatawan dapat beribadah dengan khusuk dan nyaman. Dengan demikian dapat meningkatkan daya tarik wisatawan terhadap tempat wisata Candi Borobudur dan tempat wisata lainnya.





BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Dari berbagai landasan teori dan temuan yang telah penulis bahas di atas, penulis dapat menarik simpulan bahwa pelayanan tempat beribadah yang baik berpengaruh terhadap daya tarik wisatawan. Wisatawan merasa nyaman dan betah berkunjung, lantaran  pelayanan yang maksimal. Kenyamanan itu  juga bisa diterapkan di setiap tempat beribadah. Pelayanan tempat beribadah yang baik di kawasan wisata salah satunya dengan memperhatikan kelayakan tempat beribadah. Seperti letak atau lokasi yang mudah dijangkau dan strategis, pelayanan jemaah yang baik, serta tempat yang bersih dan nyaman agar jamaah yang datang baik itu warga lokal maupun wisatawan bisa beribadah dengan khusuk dan nyaman. Oleh karena itu pelayanan tempat beribadah perlu diperhatikan dan ditingkatkan agar dapat meningkatkan daya tarik wisatawan terhadap tempat wisata Candi Borobudur dan tempat wisata lainnya.
5.2 Saran
Dari simpulan diatas sebaiknya dilakukan upaya-upaya sebagai berikut :
       5.2.1 Memperhatikan kelayakan tempat beribadah di sekitar tempat wisata Candi
          Borobudur dan tempat wisata lainnya.
5.2.2 Meningkatkan pelayanan tempat beribadah di sekitar tempat wisata Candi
          Borobudur dan tempat wisata lainnya.



DAFTAR PUSTAKA

http://pariwisatadanteknologi.blogspot.com/2010/07/definisi-daya-tarik-wisata.html
http://tabeatamang.wordpress.com/2012/09/11/faktor-faktor-yang-menjadi-daya-tarik-wisata/
http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur
http://www.pikiran-rakyat.com/node/258859



LAMPIRAN

1 komentar on "Contoh Karya Tulis "

Unknown on 23 November 2020 pukul 16.20 mengatakan...

thank youu kakakk ngebantu bangettt

Posting Komentar

Contoh Karya Tulis

PENGARUH PELAYANAN TEMPAT BERIBADAH DI SEKITAR CANDI TERHADAP DAYA TARIK WISATAWAN CANDI BOROBUDUR

Karya Tulis
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Pengambilan Ijazah
Tahun Pelajaran 2013-2014

OLEH :

NUHA HANIFAH
NISN 9964158226/10952
XII IPA 2







KEMENTERIAN AGAMA RI
MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 MODEL BANDAR LAMPUNG
2013-2014

ABSTRAK

Dalam karya tulis ini saya akan membahas mengenai pengaruh pelayanan tempat beribadah di sekitar candi terhadap daya tarik wisatawan Candi Borobudur. Mulai dari pengertian pelayanan hingga bagaimana pelayanan tempat beribadah yang baik di tempat wisata terutama di sekitar Candi Borobudur. Dari dulu hingga sekarang Candi Borobudur semakin banyak dikunjungi wisatawan asing maupun lokal. Oleh karena itu sarana dan prasarana serta pelayanan yang baik bagi wisatawan harus terus dikembangkan terutama pelayanan tempat beribadah. Tempat beribadah berperan penting dalam beribadah di lokasi wisata Candi Borobudur. Tempat beribadah yang mudah dicari dan pelayanan yang baik tentu akan menambah kenyamanan wisatawan. Tidak menutup kemungkinan bagi wisatawan untuk beribadah saat sedang berkunjung ke tempat wisata Candi Borobudur. Pelayanan tempat beribadah tersebut juga berpengaruh terhadap daya tarik wisatawan. Pelayanan tempat beribadah yang baik akan menambah daya tarik wisatawan terhadap Candi Borobudur bahkan tempat wisata lainnya. Oleh karena itu pelayanan tempat beribadah yang baik tentu harus diperhatikan oleh pengelola tempat wisata agar wisatawan merasa nyaman berkunjung ke tempat wisata tersebut.


ii


HALAMAN PENGESAHAN

Judul               :  PENGARUH PELAYANAN TEMPAT BERIBADAH DI
                           SEKITAR CANDI TERHADAP DAYA TARIK WISATAWAN
                           CANDI BOROBUDUR
Nama               : Nuha Hanifah
NISN              : 9964158226/10952
Kelas               : XII IPA 2
Telah diperiksa dan disetujui sebagai penelitian asli dan bukan jiplakan baik sebagaian atau seluruhya oleh pembimbing yang telah ditentukan.
Menyetujui,
Pembimbing


Drs. Madiyo
NIP 19670208 199703 1002

Kepala Madrasah


Antoni Iswantoro, M.Ed
NIP 19740617 199803 1001

iii
MOTTO

Aku tidak takut pada luka dan sakit. Apa yang terjadi ku takkan gentar. Pergi untuk mencari impian milikku. Meskipun ada yang menghalangi untuk sampai ke tujuan.
Setiap terluka jadi makin dewasa. Air mata mengalir dada terasa sakit.
Meski begitu ku tetap takkan menyerah.
Ayo jadi kelinci yang pertama~
Be confident in everything and become the First Rabbit!
Usaha keras itu tak akan mengkhianati












iv
PERSEMBAHAN

Tanpa dukungan kalian semua, karya ini tak akan menjadi seperti ini. Untuk itu karya tulis ini saya persembahkan dan mengucapkan terima kasih kepada :
1.      Allah SWT yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan hingga saya dapat menyelesaikan karya tulis ini dengan baik.
2.      Orang tua, yang selalu berdoa dan memberi dukungan moral dan materi hingga saya menjadi seperti sekarang ini.
3.      Kepala MAN 1 Model Bandar Lampung, yang telah memberikan apresiasi kepada karya tulis ini.
4.      Ibu Emma Hermawati, S.Si ,  selaku wali kelas dan orang tua kami yang tak henti-hentinya memberi semangat.
5.      Bapak Drs. Madiyo, pembimbing karya tulis ini hingga dapat saya ajukan menjadi salah satu syarat pengambilan ijazah.
6.      Teman-teman yang telah membantu kelancaran dalam meyelesaikan karya tulis ini.
7.      Teman-teman RolePlayer Film, yang selalu memberi semangat dan hiburan.
8.      Sahabat dan teman-teman SUCID, yang akan selalu saya kenang.




v
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya mengucapkan kehadirat Allah SWT, karena dengan pertolongan-Nya saya dapat menyelesaiakan karya tulis yang berjudul ‘PENGARUH PELAYANAN TEMPAT BERIBADAH DI SEKITAR CANDI TERHADAP DAYA TARIK WISATAWAN CANDI BOROBUDUR’ Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang saya alami dalam proses pengerjaannya, tetapi saya berhasil menyelesaikannya dengan baik.
Tak lupa saya mengucapkan terimakasih kepada guru pembimbing yang telah membantu saya dalam mengerjakan karya tulis ini.saya juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang juga sudah memberi partisipasi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan karya tulis ini.
Tentunya ada hal-hal yang ingin saya berikan kepada para siswa dari hasil karya tulis ini. Karena itu saya berharap semoga karya tulis ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita bersama.
Semoga karya tulis yang saya buat ini dapat membuat kita mencapai kehidupan yang lebih baik lagi.
 Penulis,


vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………………………………………………….…………… i
ABSTRAK ……………………………………………………………….………... ii
LEMBAR PENGESAHAN ………………………………………………………. iii
MOTTO ……………………………………………………………...…………… iv
PERSEMBAHAN …………………………………………………………….…… v
KATA PENGANTAR ……………………………………………………….……. vi
DAFTAR ISI ……………………………………………………...……………… vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang …..…………………………………………………….…… 1
1.2  Rumusan Masalah …………………………………………………….……. 2
1.3  Tujuan Penelitian …………………………………………………….….…. 2
1.4  Manfaat Penelitian …………………………………….…………………… 2
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Pelayanan…………………..……………………………….... 3
2.2 Tujuan dan Manfaat Pelayanan ………….……………………...……….… 4
2.3 Pengertian Tempat Beribadah………………….…...……………………… 5
2.4 Pelayanan Tempat Beribadah……………………...….……...………….  5
2.5 Pengertian Candi Borobudur………….……………………………………. 5
2.6 Lingkungan Sekitar Candi Borobudur……………………………………..…. 6
2.7 Pengertian Daya Tarik………….………………………………..…….……. 6
2.8 Daya Tarik Wisata………….……………………………………..…………. 6
2.9 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Daya Tarik Wisatawan ………………  5
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penulisan ……………………………………………………..…… 9
3.2 Metode Pengumpulan Data …………………………………………………. 10
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Temuan ……………………………………………………………………... 11
4.2 Pembahasan ...………………………………………………………………… 11
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan ……...………………………………………………….…………… 14
5.2 Saran ……...…………………………….…………………………………….. 14
DAFTAR PUSTAKA ……….………………………………...……………….....…… 15
LAMPIRAN ………………….……………………………………………..………….. 16






vii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang penduduknya saling toleran dalam menghargai agama satu sama lain. Banyak tempat ibadah yang didirikan dimana-mana, seperti halnya di tempat wisata. Tempat beribadah dibangun dengan sarana dan prasarana yang layak serta akses mudah bagi wisatawan di tempat wisata.
Candi Borobudur adalah salah satu tempat wisata yang banyak dikunjungi wisatawan lokal maupun nonlokal. Tempat wisata ini juga banyak dijadikan studi penelitian bagi kalangan pelajar ataupun mahasiswa. Fasilitas umum seperti tempat beribadah juga menjadi pertimbangan layak atau tidaknya tempat wisata itu untuk dikunjungi.
Maka dari itu peran tempat beribadah berperan penting dalam beribadah di lokasi wisata Candi Borobudur. Tempat beribadah yang mudah dicari serta pelayanan yang baik akan mempengaruhi kenyamanan wisatawan.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis menganggap penting untuk mengungkap pelayanan tempat beribadah melalui PENGARUH PELAYANAN TEMPAT BERIBADAH DI SEKITAR CANDI TERHADAP DAYA TARIK WISATAWAN CANDI BOROBUDUR.


1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1.2.1 Bagaimana pelayanan tempat beribadah di sekitar tempat wisata Candi Borobudur?
1.2.2 Adakah pengaruh pelayanan tempat beribadah terhadap daya tarik wisatawan Candi Borobudur?
1.2.3 Bagaimana pelayanan tempat beribadah yang baik di kawasan wisata?

1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Mengetahui pengaruh pelayanan tempat beribadah terhadap daya tarik wisatawan Candi Borobudur.
1.3.2 Mengetahui pelayanan tempat beribadah yang baik di kawasan wisata.

1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Dapat mengetahui pengaruh pelayanan tempat beribadah terhadap daya tarik wisatawan Candi Borobudur.
1.4.2 Dapat mengetahui pelayanan tempat beribadah yang baik di kawasan wisata.




BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Pelayanan
            Secara etimologis, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Dahlan, dkk., 1995:646) menyatakan pelayanan ialah “usaha melayani kebutuhan orang lain”. Pelayanan pada dasarnya adalah kegiatan yang ditawarkan kepada konsumen atau pelanggan yang dilayani, yang bersifat tidak berwujud dan tidak dapat dimiliki. Sejalan dengan hal tersebut, Normann (1991:14) menyatakan karakteristik pelayanan sebagai berikut:
2.1.1        Pelayanan bersifat tidak dapat diraba, pelayanan sangat berlawanan sifatnya dengan barang jadi.
2.1.2        Pelayanan pada kenyataannya terdiri dari tindakan nyata dan merupakan pengaruh yang bersifat tindakan sosial.
2.1.3        Kegiatan produksi dan konsumsi dalam pelayanan tidak dapat dipisahkan secara nyata, karena pada umumnya terjadi dalam waktu dan tempat bersamaan.
Karakteristik tersebut dapat menjadi dasar pemberian pelayanan terbaik. Pengertian lebih luas disampaikan Daviddow dan Uttal (Sutopo dan Suryanto, 2003:9) bahwa pelayanan merupakan usaha apa saja yang mempertinggi kepuasan pelanggan. Pelayanan publik yang dimaksud dalam Keputusan Menpan Nomor 63 Tahun 2003 (Menpan, 2003:2) adalah “segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.” Sejalan dengan Rancangan Undang Undang Pelayanan Publik (Republik Indonesia, 2007:2) memaknai bahwa “pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar sesuai dengan hak-hak sipil setiap warga negara dan penduduk atas suatu barang, jasa, dan atau pelayanan administrasi yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.”
            Ada tiga fungsi pelayanan umum (publik) yang dilakukan pemerintah yaitu environmental service, development servicedan protective service. Pelayanan oleh pemerintah juga dibedakan berdasarkan siapa yang menikmati atau menerima dampak layanan baik individu maupun kelompok. Konsep barang layanan pada dasarnya terdiri dari barang layanan privat (private goods) dan barang layanan kolektif (public goods).
      2.2 Tujuan dan Manfaat Pelayanan
            Tujuan pelayanan prima adalah memberikan pelayanan yang dapat memenuhi dan memuaskan pelanggan atau masyarakat serta memberikan fokus pelayanan kepada pelanggan. Pelayanan prima dalam sektor publik didasarkan pada aksioma bahwa “pelayanan adalah pemberdayaan”. Pelayanan pada sektor bisnis berorientasi profit, sedangkan pelayanan prima pada sektor publik bertujuan memenuhi kebutuhan masyarakat secara sangat baik atau terbaik.
             Pelayanan prima akan bermanfaat bagi upaya peningkatan kualitas pelayanan pemerintah kepada masyarakat sebagai pelanggan dan sebagai acuan pengembangan penyusunan standar pelayanan. Penyedia layanan, pelanggan atau stakeholder dalam kegiatan pelayanan akan memiliki acuan tentang bentuk, alasan, waktu, tempat dan proses pelayanan yang seharusnya.
2.3 Pengertian Tempat Beribadah
Tempat ibadah, rumah ibadah, tempat peribadatan adalah sebuah tempat yang digunakan oleh umat beragama untuk beribadah menurut ajaran agama mereka masing-masing.

2.4 Pelayanan Tempat Beribadah
             Wisatawan merasa nyaman dan betah berkunjung, lantaran  pelayanan yang maksimal. Kenyamanan itu  juga bisa diterapkan di setiap tempat beribadah, agar jamaah yang datang baik itu warga lokal maupun wisatawan bisa betah berada di tempat ibadah itu.
2.5 Pengertian Candi Borobudur
      Borobudur adalah sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur, MagelangJawa TengahIndonesia. Lokasi candi adalah kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang, 86 km di sebelah barat Surakarta, dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta. Candi berbentuk stupa ini didirikan oleh para penganut  agama Buddha Mahayanasekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan  wangsa Syailendra. Borobudur adalah candi atau kuil Buddha terbesar di dunia,  sekaligus salah satu monumen Buddha terbesar di dunia.
2.6 Lingkungan Sekitar Candi Borobudur
Masyarakat yang berada di sekitar candi borobudur termasuk masyarakat madya, karena masih dihormati nya adat-istiadat tetapi mulai terbuka dengan pengaruh luar seperti bila ada pengunjung yang memakai celana pendek maka di haruskan memakai kain batik untuk menutupinya.
      Kegiatan ekonomi dilakukan atas dasar uang, semua proses kegiatan ekonomi yang berada di lingkungan Candi Borobudur dilakukan atas dasar untuk memeperoleh uang agar mampu menutupi kebutuhan hidupnya seperti penjual-penjual souvenir, pakaian, makanan, dan lain-lain. Kebanyakan di belakang rumah-rumah penduduk di sekitar Candi Borobudur terdapat beberapa fasilitas umum seperti mushola dan toilet.
2.7 Pengertian Daya Tarik
            Daya tarik adalah kemampuan menarik (memikat) perhatian yang tidak atau belum dikembangankan merupakan sumber daya potensial dan belum dapat disebut daya tarik wisata, sampai adanya suatu jenis pengembangan tertentu. Objek dan daya tarik wisata merupakan dasar bagi kepariwisataan. Tanpa adanya daya tarik di suatu daerah atau tempat tertentu kepariwisataan sulit untuk dikembangkan.
2.8 Daya Tarik Wisata
            Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 tahun 2009, Daya Tarik Wisata dijelaskan sebagai segala sesuatu yang memiliki keunikan, kemudahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau kunjungan wisatawan.
Nyoman S. Pendit dalam bukunya “ Ilmu Pariwisata” tahun 1994 mendefiniskan daya tarik wisata sebagai segala sesuatu yang menarik dan bernilai untuk dikunjungi dan dilihat.
Dari beberapa pengertian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang mempunyai daya tarik, keunikan dan nilai yang tinggi, yang menjadi tujuan wisatawan datang ke suatu daerah tertentu.
2.9 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Daya Tarik Wisatawan
Dengan menggunakan teknik analisis faktor maka dapatlah di identifikasikan 8 (delapan) faktor daya tarik bagi wisatawan untuk datang berkunjung ke suatu daerah tempat wisata, yakni :
2.9.1 Harga-harga produk wisata yang wajar,
2.9.2 Budaya dalam berbagai bentuk manifestasinya,
2.9.3 Pantai dengan segala daya tariknya,
2.9.4 Kenyamanan berwisata,
2.9.5 Kesempatan luas untuk relaksasi,
2.9.6 Citra(image) atau nama besar ,
2.9.7 Keindahan alam,
2.9.8 Keramahan penduduk setempat.
Berdasarkan hal-hal tersebut, disarankan agar dalam perencanaan pengembangan pariwisata daerah maka kedelapan faktor daya tarik tersebut dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan. Dengan demikian, diharapkan rencana pengembangan pariwisata daerah yang disusun dapat merespons lebih efektif peningkatan tuntutan wisatawan dan persaingan di antara berbagai daerah tempat wisata.



BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penulisan
Metode berasal dari kata metha dan hodos.Metha artinya melalui atau melewati, hodos berarti cara atau jalan. Jadi metode adalah suatu jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai tujuan tertentu (Ngatmini, 2010:94).
Suatu penelitian identik dengan penyelidikan, yang merupakan penyaluran hasrat ingin tahu manusia dalam taraf keilmuan. Metode dalam suatu penelitian sebagaimana lazimnya merupakan cara yang dipergunakan oleh peneliti dalam upaya untuk memperoleh jawaban dari apa yang sedang diselidikinya.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa metode penelitian adalah suatu ilmu tentang metode-metode ilmiah sebagai cara kerja yang digunakan dalam kegiatan penelitian untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu peristiwa atau pengetahuan.
Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan dengan tidak mengutamakan pada angka-angka, tetapi mengutamakan kedalaman penghayatan terhadap interaksi antar konsep yang sedang dikaji secara empiris (Semi, 1993:23). Terurai ke dalam bentuk kata-kata, bukan bentuk angka, dan lebih mengutamakan proses dibanding hasil, karena karya sastra merupakan fenomena yang memerlukan penafsiran.

3.2 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada dasarnya merupakan suatu kegiatan operasional agar tindakannya masuk ke dalam pengertian penelitian yang sebenarnya (Subagyo, 2006:37).Untuk mengumpulkan data diperlukan suatu teknik penelitian yang akurat karena hasilnya sangat menentukan mutu dan penelitian. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah:
3.2.1 Metode Tinjauan Pustaka
Metode tinjauan pustaka merupakan metode dimana penulis membaca dan menganalisis beberapa buku pendukung untuk mengumpulkan data-data yang otentik. Dalam karya ini penulis menggunakan metode tinjauan pustaka yang dilakukan dengan beberapa buku. Penulis menggunakan buku-buku untuk mengetahui teori-teori yang terkait dengan hal yang akan di bahas.







BAB IV
TEMUAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Temuan
Saat penulis membaca dan menganalisis beberapa buku yang berkaitan dengan pengaruh pelayanan tempat beribadah di sekitar candi terhadap daya tarik wisatawan, penulis menemukan hal yang cukup signifikan. Pengelola tempat wisata Candi Borobudur kurang memperhatikan pelayanan tempat beribadah di sekitar Candi Borobudur. Beberapa tempat beribadah seperti mushola yang berada di lingkungan sekitar candi yang sangat memprihatinkan dan sangat sulit ditemukan. Belum lagi tempat beribadah yang lain yang sulit ditemukan di lingkungan sekitar candi. Hal ini tentu dapat mempengaruhi kenyamanan wisatawan yang akan berdampak pada daya tarik wisatawan tersebut.
4.2 Pembahasan
Dari temuan yang penulis temukan saat melakukan analisa, penulis mengetahui bahwa pelayanan tempat beribadah di sekitar candi dapat mempengaruhi daya tarik wisatawan Candi Borobudur. Tempat beribadah yang mudah dicari dan pelayanan yang baik tentu akan menambah kenyamanan wisatawan. Tidak menutup kemungkinan bagi wisatawan untuk beribadah saat sedang berkunjung ke tempat wisata Candi Borobudur. Wisatawan merasa nyaman dan betah berkunjung, lantaran  pelayanan yang maksimal. Kenyamanan itu  juga bisa diterapkan di setiap tempat beribadah, agar jamaah yang datang baik itu warga lokal maupun wisatawan bisa betah berada di tempat ibadah itu. Namun nyatanya pengelola tempat wisata Candi Borobudur kurang memperhatikan hal tersebut. Tempat beribadah yang berada di lingkungan sekitar kawasan candi sangat memprihatinkan. Lokasinya yang tidak strategis, tempatnya yang sempit dan terpencil sangat mempengaruhi kenyamanan wisatawan. Salah satunya mushola yang merupakan tempat beribadah umat Islam. Memang banyak ditemukan mushola di kawasan sekitar Candi Borobudur. Namun tempatnya sangat sulit dijangkau dan banyak yang berada di belakang rumah-rumah penduduk yang berjualan di sekitar candi. Itupun sangat sempit dan memprihatinkan. Belum lagi jika wisatawan yang berkunjung pada hari minggu dan harus beribadah pada saat itu juga namun sulit menemukan rumah ibadah tersebut.
Hal seperti itulah yang sering dilupakan pengelola tempat wisata terutama tempat wisata Candi Borobudur. Memang disediakan mushola di dalam kawasan Candi Borobudur, namun adakalanya jika pada saat akan beribadah wisatawan sedang tidak berada di dalam kawasan candi atau telah selesai berkunjung. Pada saat itulah tempat beribadah yang berada di sekitar Candi Borobudur diperlukan. Tentunya pelayanannya perlu diperhatikan agar kenyamanan wisatawan tetap terjaga. Seharusnya tempat beribadah di lingkungan sekitar candi juga banyak disediakan oleh pengelola tempat wisata Candi Borobudur. Tentunya dengan pelayanan yang baik pula. Apabila telah tersedia, ada baiknya tempat beribadah tersebut diberikan pelayanan yang lebih baik.
Pelayanan tempat beribadah yang baik di kawasan wisata salah satunya dengan memperhatikan kelayakan tempat beribadah tersebut. Seperti letak atau lokasi yang mudah dijangkau dan strategis, pelayanan jemaah yang baik, serta tempat yang bersih dan nyaman. Hal-hal tersebut akan membuat wisatawan dapat beribadah dengan khusuk dan nyaman. Dengan demikian dapat meningkatkan daya tarik wisatawan terhadap tempat wisata Candi Borobudur dan tempat wisata lainnya.





BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Dari berbagai landasan teori dan temuan yang telah penulis bahas di atas, penulis dapat menarik simpulan bahwa pelayanan tempat beribadah yang baik berpengaruh terhadap daya tarik wisatawan. Wisatawan merasa nyaman dan betah berkunjung, lantaran  pelayanan yang maksimal. Kenyamanan itu  juga bisa diterapkan di setiap tempat beribadah. Pelayanan tempat beribadah yang baik di kawasan wisata salah satunya dengan memperhatikan kelayakan tempat beribadah. Seperti letak atau lokasi yang mudah dijangkau dan strategis, pelayanan jemaah yang baik, serta tempat yang bersih dan nyaman agar jamaah yang datang baik itu warga lokal maupun wisatawan bisa beribadah dengan khusuk dan nyaman. Oleh karena itu pelayanan tempat beribadah perlu diperhatikan dan ditingkatkan agar dapat meningkatkan daya tarik wisatawan terhadap tempat wisata Candi Borobudur dan tempat wisata lainnya.
5.2 Saran
Dari simpulan diatas sebaiknya dilakukan upaya-upaya sebagai berikut :
       5.2.1 Memperhatikan kelayakan tempat beribadah di sekitar tempat wisata Candi
          Borobudur dan tempat wisata lainnya.
5.2.2 Meningkatkan pelayanan tempat beribadah di sekitar tempat wisata Candi
          Borobudur dan tempat wisata lainnya.



DAFTAR PUSTAKA

http://pariwisatadanteknologi.blogspot.com/2010/07/definisi-daya-tarik-wisata.html
http://tabeatamang.wordpress.com/2012/09/11/faktor-faktor-yang-menjadi-daya-tarik-wisata/
http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur
http://www.pikiran-rakyat.com/node/258859



LAMPIRAN

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 komentar:

Unknown mengatakan...

thank youu kakakk ngebantu bangettt

Posting Komentar

 

Ceres Planet!! Copyright 2009 Sweet Cupcake Designed by Ipietoon Blogger Template Image by Online Journal